
Setelah dimasti umayyah runtuh maka tibalah masa kejayaan dari dinasti abbasiyah. Dinasti yang didirikan oleh bani abbas tersebut juga mengalami keruntuhan. Keruntuhan tersebut disebabkan karena banyak terjadi kekacauan serta banyak wilayah atau daerah yang memutuskan berdiri sendiri.
Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah islam, hukum-hukum islam serta ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang islam, maka Hasana adalah website yang paling tepat untuk Anda kunjungi. Belajar tentang islam sangat penting terutama tentang hukum-hukum yang ada didalamnya.
Salah satu panduan hukum umat islam selain al-quran adalah hadis. Hadis merupakan perkataan, perbuatan dan juga diamnya Rosulullah SAW. Dimana hadis-hadis tersebut langsung bersumber dari nabi dan menjadi pedoman bagi umat muslim diseluruh dunia.
Banyak sekali ulama-ulama hadis yang masyur salah satunya yang hidup dimasa kemunduran dinasti abbasiyah. Ulama hadis tersebut bernama lengkap Abu Bakr Ahmad ibn al-Husain ibn Ali ibn Abdullah Ibn Musa al Baihaqi. Al- Baihaqi lahir pada tahun 384 H di sebuah desa yang terletak di wilayah Baihaq yaitu Khasraujird.
Perjuangan al-Baihaqi dalam menuntut ilmu tidak lah mudah. Butuhh puluhan tahun bagi al-Baihaqi untuk memeprdalam ilmu agama kepada ulama-ulama di seluruh wilayah yang dijelajahinya. Perjuangan dan juga karya-karya dari al-Baihaqi dapat Anda simak sebagai berikut ini:
Perjuangan Dan Karya-karya Masyhur Imam al-Baihaqi
Di masa runtuhnya dinasti abbasiyah ulama hadis besar al-Baihaqi terus produktif menciptakan berbagai karya. Selain itu kemampuannya dalam menempatkan diri serta mencari jalan keluar ditengah masalah membuat al-Baihaqi masyhur di tanah abbasiyah.
Percikan api semangat untuk berkelana dan menuntut ilmu lebih jauh dimulai saat al-Baihaqi berusia 15 tahun. Di masa remaja tersebut al-Baihaqi sangat gemar mendengarkan hadis dari Abu al-Hasan Muhammad ibn al-Husain al-Alawi. Setelah itu al-Baihaqi remaja bertekad untuk memperdalam ilmu agama dengan berkelana di berbagai wilayah bagian Saudi arabia.
Seiring dengan bertambahnya keilmuan al-Baihaqi tidak membuatnya lupa akan tanah kelahirannya. Pada akhirnya al-Baihaqi kembali ke tanah kelahirannya untuk mengamalkan semua ilmu yang sudah diperolehnya selama berkelana. Al-Baihaqi mendedikasikan dirinya sebagai pengajar serta menulis banyak buku.
Karya-karya yang dibuat oleh al-Baihaqi sangat masyur, diantara karya-karya masyur tersebut adalah Dalail al-Nubuwwat wa Ma’rifat Ahwal Shahib al-Syari’ah, al-Sunan al-Kubra, Isbat ‘Azab al-Qabr wa Sual al-Malakain dan masih banyak lagi.
Imam Al-Baihaqi Di mata Ulama –ulama Hadis Dan Penduduk Baihaq
Seluruh wilayah islam senantiasa mengagumi akhlaq dari al-Baihaqi yang selalu rendah diri dan mampu menjadi penengah diantara perbedaan faham. Al-Baihaqi juga tumbuh menjadi orang yang kuat dengan pendirian dan keyakinannya, cerdas, qana’ah dan sifat mulia lainnya.
Kemampuannya dalam memperdalam ilmu fiqh, tarikh, hadis, akidah dan ilmu agama lainnya membuat al-Baihaqi di gelari sebagai gunung dari gunungnya ilmu. Gelar tersebut diberikan oleh para ulama yang pernah bertemu atau hidup di masanya. Mungkin gelar tersebut juga masih berlaku hingga saat ini.