
Saat masa sekolah anda pasti pernah mendapatkan tugas dari bapak atau ibu guru anda untuk membuat suatu kerajinan tangan bukan. Bagi anda yang memiliki jiwa seni dan kreativitas tinggi tentunya tidaklah sulit bagi anda dalam membuat tugas tersebut. Akan tetapi bagi anda yang tidak memiliki passion di bidang karya seni mungkin tugas tersebut sangatlah membingungkan dan membuat anda malas dalam mengerjakan tugas tersebut.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kerajinan tangan, alangkah baiknya anda mengetahui terlebih dahulu apa sih pengertian dari kerajinan tangan itu sendiri. Kerajinan tangan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan menggunakan tangan guna membuat suatu barang yang nantinya memiliki fungsi pakai atau fungsi keindahan sehingga produk tersebut dapat memiliki nilai jual. Membuat kerajinan tangan dapat menggunakan bahan bekas yang sudah tidak terpakai atau bahan yang memang selalu dipakai untuk membuat kerajinan. Jika anda terampil dalam membuat kerajinan dengan hasil yang bagus, bukan tidak mungkin produk tersebut dapat laku dengan nilai jual yang tinggi.

Fungsi kerajinan tangan
Perlu anda ketahui, kerajinan tangan memiliki dua fungsi yaitu fungsi pakai dan fungsi hias.
- Fungsi Pakai merupakan fungsi dimana kerajinan tersebut dibuat untuk menghasilkan produk yang mengandalkan kegunaannya saja akan tetapi produk tersebut masih memiliki keindahan agar terlihat menarik untuk dilihat juga. Contoh dari produk yang memiliki fungsi pakai yaitu vas bunga.
- Fungsi Hias sendiri merupakan fungsi dimana kerajinan tersebut dibuat guna membuat sebuah produk yang mengutamakan keindahan dari produk tersebut tanpa memandang nilai guna dari produk kerajinan itu. Biasanya produk yang memiliki fungsi hias yaitu produk yang hanya dapat memberi kenikmatan di mata ketika anda melihatnya. Contoh dari produk yang memiliki fungsi hias yaitu patung.
Kerajinan tangan jika dilihat dari segi bahan pembuatnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu kerajinan bahan keras dan kerajinan bahan lunak. Kerajinan bahan keras merupakan kerajinan yang menggunakan bahan dasar keras. Contoh dari bahan keras yang biasa dipakai misalnya saja menggunakan kayu, batu dan tembaga. Biasanya bahan tersebut memerlukan teknik khusus untuk mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual. Sementara untuk kerajinan bahan lunak merupakan kerajinan yang menggunakan bahan dasar lunak. Contoh dari bahan lunak yang biasa dipakai misalnya kertas, pita dan lain sebagainya. Biasanya untuk produk yang menggunakan bahan dasar lunak cukup menggunakan alat potong yang mudah digunakan dan tidak memerlukan teknik khusus.

Kerajinan tangan bahan tembaga
Tahukah anda bahwa barang rongsokan berupa tembaga dapat digunakan sebagai bahan dalam membuat sebuah kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Biasanya barang rongsokan pastinya anda biarkan saja tergeletak di gudang anda bukan. Pastinya jika itu anda biarkan saja lama kelamaan akan membuat gudang anda penuh dan nantinya hanya akan dibuang begitu saja atau mungkin hanya akan anda jual ke pengepul barang rongsokan dengan nilai jual yang tentunya murah. Sebenarnya perlu anda ketahui barang rongsokan tembaga ini dapat anda olah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Di antara lereng gunung Merbabu dan Merapi ada sebuah desa yang mampu mengelola sampah rongsokan tembaga menjadi suatu produk yang dapat dijual dengan nilai jual tinggi. Tepatnya di desa yang bernama desa Tumang, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali ini banyak sekali anda temui pengrajin tembaga yang mengelola tembaga rongsokan menjadi berbagai macam produk. Produk yang biasanya dibuat yaitu: Kaligrafi, Lampu gantung, Lampu dinding, lampu robyong, Copper Bowl, Guci, sampai Lambang Garuda Pancasila yang dapat anda temui di kantor atau sekolah.
Dengan banyaknya pengrajin tembaga yang ada disini, desa ini mendapat gelar desa wisata kerajinan tembaga dan kuningan yang diberikan oleh pemerintah setempat. Gelar ini dinobatkan kepada desa tersebut lantaran sudah banyak sekali masyarakat di desa ini yang menggeluti bidang pekerjaan ini. Tembaga dan kuningan ini biasanya diperoleh dari pengepul barang bekas atau rongsokan.

Jika anda ingin mengetahui proses dalam mengolah tembaga dan kuningan menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi yang biasa dilakukan oleh pengrajin tembaga di desa Tumang, berikut cara yang digunakan yaitu:
- Bahan baku berupa tembaga mula-mula diolah terlebih dahulu hingga hancur lebur. Akan tetapi adajuga tembaga yang langsung ditempa menjadi bentuk plat.
- Plat dipotong sesuai dengan pola kerajinan yang akan dibuat. Setelah itu ditempa atau biasa disebut dengan istilah “pande” dengan menggunakan alat khusus. Setelah itu diukir dan dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan.
- Langkah selanjutnya potongan-potongan tadi digabungkan dengan patri. Perlu keahlian khusus dan ketelitian tinggi agar produk terlihat rapi.
- Untuk langkah terakhir yang dapat anda lakukan yaitu tahap pewarnaan dan tahap finishing. Untuk tahap pewarnaan biasanya digunakan jika konsumen menginginkan warna yang berbeda dengan warna awal dari tembaga.
Barang rongsokan berupa tembaga yang awalnya hanya menumpuk di gudang anda ternyata selama ini banyak digunakan oleh pengrajin tembaga untuk di daur ulang menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual tinggi.