Bila berkunjung ke Aceh maka kurang lengkap rasanya bila tidak mampir ke Masjid Raya Baiturrahman atau sering dikenal dengan sebutan Masjid Baiturrahman. Dimana masjid yang satu ini merupakan ikon wisata religi di Provinsi Aceh yang sudah sangat populer. Terlebih saat terjadi bencana tsunami Aceh tahun 2004 lalu, masjid ini tetap berdiri kokoh meskipun bangunan di sekitarnya rata dengan tanah yang membuat banyak orang semakin takjub. Banyak wisatawan yang berwisata religi ke masjid ini dengan tujuan untuk beribadah sambil belajar kisah sejarah masjid yang begitu populer ini. Dengan desain bangunan yang begitu mewah dan semakin menawan dari waktu ke waktu tentu akan membuat siapa saja seolah tak ingin ketinggalan untuk berkunjung ke masjid yang satu ini.
Sejarah Masjid Raya Baiturrahman
Bila ingin tahu secara lebih jauh mengenai Masjid Raya Baiturrahman maka tak bisa terlepas dari sejarahnya. Dimana masjid yang satu ini merupakan bagian dari situs bersejarah yang sudah ada sejak zaman kejayaan Kesultanan Aceh dan sampai saat ini tetap terus bertahan. Dibalik megahnya Masjid Raya Baiturrahman ternyata masjid ini dahulu sempat mengalami berbagai perisitiwa penting mulai dari terjadinya pembakara oleh kolonial Belanda di tahun 1873 sampai terjadinya tsunami Aceh tahun 2004 yang menerjang masjid ini.

Perlu diketahui bahwa Masjid Raya Baiturrahman pertama kali dibangun pada masa Kesultanan Aceh dimana pada bagian atap masjid ini kala itu berbentuk seperti atap lima bersusun empat. Bentuk atap ini memang sangat mencerminkan ciri khas masjid di masa itu. Namun sejarah Masjid Raya Baiturrahman ini ternyata memiliki dua versi dimana satu sumber menyebutkan bahwa masjid ini dibangun oleh Sultan Alauddin Johan Mahmudsyah di tahun 1292 M. Sedangkan sumber lain menyebutkan bahwa masjid ini didirikan oleh Sultan Islandar Muda di tahun 1612 M.
Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman pada awalnya bertujuan sebagai pusat pengajaran ilmu agama di Nusantara. Tak heran bila dahulu banyak pelajar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia datang ke masjid ini. Selain dari Indonesia, masih banyak pelajar yang datang ke masjid ini diantaranya dari Persia, India, Turki, Arab dan India. Atas alasan itulah maka Aceh diberi julukan sebagai Kota Serambi Mekkah.
Dalam perjalanan sejarahanya, masjid ini pernah dibumihanguskan oleh Belanda ketika terjadi serangan ke Koetardja (Banda Aceh) pada tanggal 10 April 1873. Keruntuhan masjid ini memicu meletusnya perlawanan masyarakat Aceh. Hal tersebut membuat masyarakat melakukan perlawanan untuk mempertahankan masjid sampai titik darah penghabisan. Bahkan dalam pertempuran tersebut pihak Belanda harus kehilangan seorang panglima mereka yang bernama Major General Johan Harmen Rudolf Kohler pada tanggal 14 April 1873.
Setelah mengalami keruntuhan tersebut selanjutnya bangunan masjid tersebut dibangun ulang oleh pihak Belanda beradasarkan perintah dari Jenderal Van Der Heijden. Dilakukannya pembangunan ulang terhadap masjid ini adalah bagian dari upaya untuk meredakan resistensi rakyat Aceh terhadap penduduk Belanda. Pembangunan ulang Masjid Raya Baiturrahman berlangsung dari tahun 1879-1881 M. Dimana pembuatan arsitektur bangunan tersebut dibuat oleh De Bruchi yang mengadaptasi Gaya Moghul (India).
Masjid Raya Baiturrahman yang berada di Kota Banda Aceh ini telah mengalami beberapa kali perluasan. Untuk perluasan yang pertama dilakukan di tahun 1936 atas upaya dari Gubernur Jenderal A.PH.Van Aken. Dalam pembangunan ini dilakukan pembangunan dua kubah pada bagian sisi kanan dan kiri masjid. Berikutnya di tahun 1958-1956 perluasan masjid kembali dilakukan dengan menambahkan dua kubah serta dua menara pada bagian sisi barat (mihrab). Lima kubah tersebut adalah perlambangan lima elemen dalam pancasila.

Di tahun 1992, dilakukan pembangunan dengan menambahkan dua kubah serta lima menara. Kemudian dilakukan perluasan halaman masjid dengan total secara keseluruhan luas area masjid mencapai 16.070 meter persegi. Kekuatan bangunan Masjid Raya Baiturrahman benar-benar terbukti ketika gelombang tsunami dengan tinggi 21 meter menghantam pesisi Banda Aceh tahun 2004 lalu. Masjid Raya Baiturrahman ini termasuk salah satu yang selamat dan hanya beberapa bagian masjid yang mengalami kerusakan.
Upaya untuk melakukan renovasi Masjid Raya Baiturrahman setelah tsunami terjadi diperkirakan telah menelan dana sebesar 20 miliar rupiah. Dana tersebut diperoleh dari bantuan dunia internasional diantaranya dari Saudi Charity Campaign dan kemudian renovasi akhirnya selesai dilakukan pada 15 Januari 2008. Kini Masjid Raya Baiturrahman menjadi pusat pengembangkan aktivitas keislaman untuk masyarakat Banda Aceh.
Bangunan Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman berada di tengah kota Aceh sehingga untuk menuju ke masjid ini ada berbagai akses jalan yang mudah untuk ditempuh. Setelah tiba di lokasi masjid ini anda akan dibuat takjub oleh keindahan arsitektur bangunan masjid. Masjid Raya Baiturrahman juga merupakan masjid tertua di Indonesia yang mempunyai desain interior dan eksterior yang sangat memukau. Sebab bangunan masjid ini menggunakan gaya Kesultanan Turki Ustamani yang begitu khas. Bangunan Masjid Raya Baiturrahman didominasi oleh warna putih serta kubahnya yang berukuran besar. Selain itu bangunan masjid ini mempunyai 7 menara yang mengelilingi bangunan masjid. Diperkirakan masjid ini bisa menampung sekitar 9000 jamaah.
Pembangunan yang kedua masjid ini menggunakan jasa arsitek yang bernama Kapten Zeni angkatan darat Belanda. Tak heran bila pada rancangan masjid ini ada yang bercorak Spanyol dan Persia. Desain masjid yang bercorak Spanol dan Persia tersebut sebelumnya juga telah dimusyawarahkan dengan penghulu masjid sehingga tidak terjadi adanya perdebatan untuk masalah desain arsitektur bangunan masjid.
Untuk bagian luar Masjid Raya Baiturrahman berhiaskan kolam dan air mancur yang ada dibagian halaman masjid. Masjid ini juga memiliki taman yang penuh rumput yang berwarna hijau segar sehingga membuat pemandangan di masjid ini terlihat begitu asri dan sejuk. Bila dilihat secara sekilas, bangunan Masjid Raya Baiturrahman tampak mirip dengan Taj Mahal India karena memang sebagian arsitektur masjid ini adalah arsitektur masjid-masjid di India. Bisa dibilang bahwa corak masjid ini adalah corak elektrik yang memadukan berbagai model dan unsur terbaik dari berbagai negara. Dengan keindahan inilah maka membuat masjid ini termasuk dalam 100 masjid terindah di dunia.

Keistimewaan Masjid Raya Baiturrahman
Sebagai ikon wisata religi Aceh, tentu Masjid Raya Baiturrahman ini memiliki keistimewaan tersendiri yang mungkin membedakannya dari masjid-masjid lainnya di tanah air. Selain memiliki bangunan yang megah, masjid ini memiliki keistimewaan yang membuat takjub diantaranya sebagai berikut.
- Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol religius, keberanian serta nasionalisme masyarakat Aceh. Bahkan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masjid ini pernah menjadi pusat pendidikan ilmu agama bagi pelajar dari berbagai wilayah di Nusantara. Selain itu banyak juga pelajar dari berbagai negara yang juga ikut serta menimba ilmu di masjid ini diantaranya dari Turki, India, Arab dan Persia. Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi markas pertahanan rakyat Aceh saat berperang melawan Belanda di abad ke-19. Ketika terjadi perang Aceh tahun 1800-an, masjid ini pernah dibakar habis oleh Belanda namun kemudian dilakukan pembangunan ulang.
- Masjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu masjid terindah di dunia karena mempunyai 7 kubah, 1 menara induk dan 4 menara pendukung. Di dalam masjid lantainya menggunakan marmer buatan Italia yang terkesan sejuk dan luas. Masjid ini bisa menampung sekitar 9.000 jamaah dan bagian halamannya dihiasi oleh taman yang indah.
- Masjid ini merupakan situs bersejarah yang sudah ada sejak masa kejayaan Kesultanan Aceh dan memiliki nilai yang tinggi bagi rakyat Aceh. Sejak awal berdiri sampai saat ini, Masjid Raya Baiturrahman ini tetap digunakan sebagai tempat sholat, pengajian dan pelaksanaan acara keagamaan.
- Pada bulan Desember tahun 2004 lalu, Masjid Raya Baiturrahman sempat diterjang tsunami dan gempa yang begitu dahsyat. Bencana tersebut membuat Kota Banda Aceh luluh lantah dan banyak bangunan yang rata dengan tanah. Namun uniknya bangunan Masjid Raya Baiturrahman justru tetap berdiri kokoh dan banyak warga yang berlindung di dalam masjid tersebut. Meskipun mengalami kerusakan di beberapa bagian namun bangunan utama masjid ini selamat dan terjangan tsunami.

Wisata Religi Masjid Raya Baiturrahman
Berkunjung ke Aceh sepertinya kurang lengkap bila anda tak mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang megah dan indah ini memang sering dijadikan sebagai destinasi wisata religi terutama bagi umat Islam dari berbagai penjuru. Namun ketika berkunjung ke masjid ini sebaiknya wisatawan perlu memperhatikan beberapa aturan penting diantaranya memakai baju yang sopan dan baik. Bahkan ada pula wisatawan asing yang memakai baju koko dan sarung saat berada di dalam masjid untuk berfoto.
Ketika memasuki area Masjid Raya Baiturrahman maka wisatawan akan dimanjakan oleh pemandangan di bagian halaman masjid yang begitu indah. Sebab di bagian halaman masjid terdapat taman yang berhiaskan bunga, peohonan bahkan dikabarkan terdapat pula pohon kurma yang ditanam di area masjid ini. Suasana sejuk dan tenang sepertinya mulai terasa saat memasuki halaman masjid dan semakin terasa ketika anda mulai menginjakkan kaki di bagian teras masjid.
Ketika sudah memasuki bagian dalam masjid, anda bisa melihat keindahan arsitektur masjid yang menakjubkan. Lantai masjid yang menggunakan marmer Italia berwarna putih berhiaskan karpet masjid yang indah tampak begitu sejuk dipandang mata. Karpet masjid tersebut tentunya merupakan karpet terbaik dan bisa diperoleh di penjual karpet masjid seperti jual karpet masjid Jakarta. Hiasan lampu dan kaligrafi di dalam masjid tentu akan membuat siapa saja seolah tak ingin beranjak dari dalam masjid ini. Biasanya banyak wisatawan yang berfoto untuk mengabadikan keindahan interior Masjid Raya Baiturrahman.
Bila anda ingin tahu mengenai sejarah Masjid Raya Baiturrahman maka akan ada pengurus masjid yang siap memandu dan memceritakan kisah sejarah masjid tersebut. Pastinya dibalik kemegahan masjid ini terdapat kisah sejarah yang memilukan namun hal tersebut kini sudah berubah karena Masjid Raya Baiturrahman sudah dibangun menjadi masjid yang sangat indah. Selain mengunjungi seluruh area masjid, wisatawan juga bisa mengunjungi depan gerbang masjid karena terdapat pasar Atjeh yang menawarkan berbagai jenis barang termasuk juga pakaian. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman akan mampir ke pasar Atjeh untuk membeli barang-barang yang diinginkan maupun oleh-oleh khas Aceh.

Demikianlah informasi mengenai Masjid Baiturrahman yang bisa menambah wawasan dan referensi anda sebelum berkunjung ke Aceh. Melalui penjelasan di atas kini anda bisa tahu lebih jauh seputar Masjid Raya Baiturrahman mulai dari sejarah hingga keistimewannya.Dengan begitu maka ketika anda berkunjung ke masjid tersebut anda akan semakin paham mengenai kisah sejarahnya dan membuktikan sendiri keindahan maupun kemegahan salah satu masjid terindah di dunia yang satu ini.