Membuat Resume

Dalam dunia pendidikan atau penulisan, sering kita dengar istilah resume. Jika Anda ingin menyampaikan informasi, tetapi hanya ingin mengambil pokok gagasannya saja, maka menggunakan resume adalah cara yang efektif. Secara singkat, resume bisa diartikan sebagai rangkuman pokok informasi atau gagasan utama dari sebuah tulisan panjang, tanpa menghilangkan bagian penting dari tulisan tersebut.

Anda bisa menerapkan pembuatan resume untuk buku, jurnal ilmiah, dan media lainnya. Selain untuk mengambil gagasan utama dari karya yang telah disebutkan, resume juga seringkali diminta oleh perusahaan saat seseorang melamar kerja. Dalam dunia kerja, resume merupakan riwayat hidup pelamar yang berisi riwayat pendidikan, pengalaman, pencapaian, hingga keahlian pelamar.

Mengenal Lebih dalam Tentang Resume

Setelah mengenal sekilas tentang resume, mari mengenal lebih dalam mengenai resume agar lebih mudah dalam membuat resume. Resume dibuat bukan tanpa tujuan, melainkan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan dibuatnya resume adalah untuk melihat secara detail mengenai pemahaman seseorang akan suatu isi sebuah tulisan.

Selain itu, resume juga dibuat agar seseorang lebih mudah memahami inti atau gagasan utama dari sebuah tulisan atau hasil riset yang panjang. Intinya, resume dibuat dengan tujuan agar seseorang dapat mengerti, memahami, dan menerima informasi secara utuh. Ada beberapa jenis resume yang perlu diketahui agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembuatannya, yaitu sebagai berikut:

  1. Abstrak

Adalah salah satu jenis resume yang isinya padat dan singkat. Biasanya resume abstrak digunakan dalam suatu karya ilmiah sebagai pembuka, seperti thesis, skripsi, jurnal, dan sebagainya. Dalam penulisan abstrak, resume dibuat harus sesuai dengan karya aslinya, baik dari segi kesesuaian bahasa maupun dari sudut pandang secara luas. Pembuatan abstrak juga tidak boleh dipersingkat kalimatnya.

  1. Stricto Sensu

Jenis resume yang satu ini mungkin sedikit asing di telinga. Stricto sensu merupakan jenis resume dari pencarian isi sebuah tulisan dan kemudian diringkas menggunakan susunan kata sendiri dengan merangkum pikiran utama sumber tulisan asli. Pada resume stricto sensu, resume dibuat dengan mengesampingkan detail, ilustrasi, dan sebagainya, sehingga hasilnya adalah kata-kata sendiri.

Namun begitu, resume jenis ini tetap harus mengikuti proporsi tulisan atau naskah asli. Artinya, gagasan utama dari naskah asli harus tetap terjaga keasliannya. Pembuat resume juga tidak diperkenankan untuk menyertakan pendapat pribadi. Biasanya, resume jenis ini digunakan untuk keperluan tugas ringan.

  1. Ikhtisar

Jenis resume yang terakhir adalah ikhtisar. Nah, banyak yang salah kaprah dalam memahami pengertian dari ikhtisar dan resume. Sebagian orang mengatakan, bahwa ikhtisar sama dengan resume. Namun, ada juga sebagian lainnya yang mengatakan, bahwa ikhtisar berbeda dengan resume. Padahal, pengertian yang sebenarnya adalah ikhtisar merupakan salah satu jenis dari resume.

Ikhtisar merupakan jenis resume yang memberikan kebebasan pada penulisnya. Kebebasan yang dimaksud hanya pada tatanan, tujuan, dan banyaknya informasi yang akan ditulis menjadi sebuah resume. Jadi, gagasan utama atau inti tetap tidak berbeda dari naskah asli. Pembuatan ikhtisar juga harus sesuai dengan gagasan utama naskah asli dan tidak boleh diubah.

Itulah tadi beberapa hal yang perlu dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan resume, baik untuk karya ilmiah penulisan resume lainnya. Jika masih belum paham seperti apa resume, Anda bisa mencari banyak referensi contoh resume di internet. Sebab, berbeda-beda keperluan, berbeda pula format pembuatan resumenya.

 

Scroll to Top