
Menjelang akhir kelulusan pendidikan tingkat dasar, banyak orang tua yang tak jarang mengalami kebingungan untuk menentukan sekolah lanjutan pertama yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan sang anak. Masing-masing sekolah memang memiliki visi dan misi yang tentunya nyaris serupa, yaitu mencerdaskan anak bangsa secara IPTEK dan IMTAQ. Namun, manakah yang paling cocok?
Untuk menentukannya, pertama orang tua perlu memahami terlebih dahulu, bahwa ada dua pilihan pendidikan untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama, yaitu SMP dan MTs. SMP atau Sekolah Menengah Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar formal dengan mata pelajaran yang umum dan berada di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedangkan, MTs atau Madrasah Tsanawiyah merupakan jenjang pendidikan dasar formal dengan mata pelajaran yang lebih khusus dan mengarah pada bidang keagamaan. Jika SMP pengelolaannya berada di bawah Kemendikbud, MTs dikelola oleh Kementerian Agama. Lantas, apa yang membedakan mata pelajaran SMP dengan MTs? Selain itu, apa saja yang menjadi faktor pembedanya? Simak yang berikut.
-
Pelajaran
Anak-anak yang sekolah di SMP tidak mempelajari ilmu pengetahuan khusus, baik di sekolah negeri maupun swasta. Murid bebas belajar semua mata pelajaran SMP umum yang diajarkan sekolah, seperti pelajaran matematika, bahasa Indonesia, agama, IPA, IPS, dan sebagainya. Tidak ada satu pelajaran khusus yang ditekan pihak sekolah untuk dipelajari.
Berbeda dengan SMP yang mempelajari semua mata pelajaran umum seperti mata pelajaran MTs dan ditambahkan dengan materi khusus, yaitu ilmu agama. Namun, materi agama yang dimaksud berbeda dengan yang diajarkan di SMP. Materi agama di MTs yang diajarkan porsinya lebih banyak dan menjadi prioritas.

-
Sistem Belajar
Sistem pembelajaran di SMP lebih umum, semua murid bisa belajar dengan sistem standar nasional. Sekolah umum juga bukan hanya untuk golongan tertentu, melainkan berbagai golong bisa belajar di sekolah SMP. Tidak ada peraturan khusus yang terlalu mengikat, seperti murid perempuan harus mengenakan hijab atau tidak.
Berbeda dengan sekolah umum, di MTs lebih banyak diisi dengan kegiatan keagamaan. Bukan hanya sebatas materi pelajarannya saja yang memprioritaskan materi keagamaan, melainkan juga kegiatan yang dilakukan di sekolah, sebagian besar adalah kegiatan keagamaan. Hal ini tentu sangat baik bagi orang tua yang menginginkan anaknya banyak paham soal agama, secara teori dan praktik.
-
Jam Belajar
Di SMP umum biasanya mematok jam pelajaran yang teratur atau 6 jam dalam satu hari. Penembahan jam belajar disesuaikan dengan kebutuhan murid. Selain itu, tersedia pula jam tambahan khusus untuk mengasah kemampuan non akademis, seperti kegiatan ekstrakurikuler sebagai pengembangan bakat dan minat anak.
Berbeda dengan sekolah umum, jam belajar MTs tentu lebih banyak. Hal ini karena pelajaran yang harus diikuti juga lebih banyak, yaitu ada tambahan materi keagamaan, seperti aqidah akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Al-qur’an hadits, dan sebagainya. Namun, untuk aktivitas ekstrakurikuler, MTs juga memilikinya waktunya tersendiri di luar dari jam pelajaran sekolah madrasah.

-
Fasilitas dan Lingkungan Belajar
Di bawah naungan Kemendikbud, fasilitas belajar SMP, biasanya sangat memadai. Sebetulnya, hal ini juga tidak selalu demikian, tergantung sekolah mana yang dipilih. Namun, biasanya fasilitas umum, seperti musola, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya, bisa diakses oleh seluruh murid. Lingkungan SMP biasanya lebih umum dengan berbagai golongan di dalamnya.
Sedangkan di MTs, murid akan mendapatkan lingkungan yang seragam. Maksudnya adalah hanya umat muslim saja yang sekolah di MTs. Peraturan yang berlaku di sekolah pun aka nada tambahan-tambahan yang menyangkut agama. MTs akan membantu mendidik akhlak murid sesuai dengan tuntunan Al-qur’an dan sunnah nabi.

-
Biaya
SMP merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang masuk dalam tahap wajib belajar 9 tahun dari pemerintah. Artinya, bagi siapa saja yang ingin bersekolah SMP, khususnya negeri, memiliki peluang besar mendapatkan subsidi dari pemerintah. Jadi, bukan hanya murah, sekolah di SMP negeri bisa saja secara cuma-cuma, tanpa membayar biaya apapun.
Jangan khawatir, bukan hanya SMP, MTs pun demikian. Meski berada di bawah naungan Kementerian Agama, MTs juga mendapatkan subsidi pendidikan dari pemerintah, khususnya MTs negeri. Tidak ada biaya sekolah yang berat dibebankan untuk para oarang tua dan murid yang ingin menyekolahkan anaknya di MTs negeri. Tentu hal ini berbeda dengan sekolah swasta, baik SMP pun MTs.
Itulah tadi beberapa hal yang menjadi faktor pembeda antara SMP dan MTs. Meski ada beberapa perbedaan, keduanya masih tetap mempelajari pelajaran umum yang materinya sama. Untuk memenuhi kebutuhan belajar tambahan, para murid bisa belajar gratis, tanpa dipungut biaya pada laman edutore.com dari Gramedia yang merupakan toko buku terbesar dan lengkap di Indonesia.